Wednesday, October 12, 2005
oleh: Maya Fajar
Pada umumnya Origami lebih dianggap sebagai aktifitas pembunuh waktu luang, mungkin karena salah satu sifatnya yang dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dan siapa saja sehingga ketika sang waktu memberi lampu hijau, apalagi bila ada yang dinanti maka jadilah berorigami!.
Anggapan tersebut tidak sepenuhnya salah. Bisa jadi karena banyak memanfaatkan waktu luang itulah hingga terinspirasi untuk menjadikan origami sebagai sebuah karya yang dapat menghasilkan nilai jual! Seperti yang tampak pada arikaso dan fabric origami ini.
Pada kedua site tersebut tampak bahwa origami disulap menjadi sebuah Product yang bernilai fungsi dan jual namun tidak menghilangkan kecantikannya sebagai sebuah karya seni.
Pada kedua site tersebut, prinsip-prinsip origami (yaitu melipat kertas) tetap digunakan sepenuhnya, namun bahan yang digunakan untuk modifikasi hampir meninggalkan originalitas origami itu sendiri.
Secara orisinilnya Origami itu adalah seni melipat kertas, tanpa guntingan, potongan dan bahan lain kecuali kertas itu sendiri dan lipatan-lipatannya. Karakteristik kertas yang digunakanpun 99% memiliki sifat-sifat kertas bagaimanapun warna, corak, tekstur dan atau ukuran. Sedangkan standart bentuk kertas adalah persegi empat.
Bila akhirnya kini terjadi pengembangan Origami dari orisinilnya lebih banyak disebabkan karena daya kreatifitas para origamist yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Faktor internal dapat berasal dari latar belakang wawasan pendidikan pelipat itu sendiri, misalnya Origami Architecture yang bertolak karena penemunya adalah seorang doktor bidang engineering. Masih dugaan saya karena pernah mendapat kuliah teknik mesin ketika di teknologi pangan dulu, bahwa ketika seorang teknik mesin akan menciptakan sebuah mesin maka dibuatlah sebuah patern atau pola mesin yang mirip dengan pola Origami Architecture kini (cmiiw). Lalu dari pola tersebut dilakukan pemotongan dan lipatan lembah atau gunung untuk mendapatkan tampilan 3 Dimensi hingga menjadi sebuah 'pop up' yang dapat dibuka dan ditutup dalam sebuah card. Faktor eksternal adalah akibat perkembangan kehidupan yang semakin dinamis. Bila dulu Origami berpatokan pada fungsinya sebagai jembatan untuk dapat berinteraksi dengan anak saja, namun kini bergerak ke segala lapisan usia misalkan sebagai aktifitas hobi lalu akhirnya profesi.
Kembali pada bahasan utama, bahwa bahan modifikasi yang digunakan mengakibatkan sebuah karya origami meninggalkan originalitasnya bukan berarti sebuah kesalahan namun artinya memultivalue-kan sebuah karya origami^-^. Selain memiliki nilai keindahan, ia juga bernilai fungsi juga bernilai jual. Untuk kita yang berasal dari negeri dimana nilai jual adalah sebuah pertimbangan utama maka origami adalah aktifitas yang mesti dilirik.
Silahkan dibedah link berikut untuk mengetahui lebih jauh ttg hal yang saya utarakan diatas.
Disanapun ada instruksi melipat dan pola praktis dari origami architecture bila ingin mencoba.
Thanks for links reference:
arikaso.com
fabricorigami.com
Ingrid S, Origami Architecture
<< Home