Thursday, January 13, 2005
(published 13 /01/2005, ©2004 sanggar-origami.com)
oleh:
Bambang S Budi dan Fajar Ismayanti
pendiri sanggar-origami.com
Kata origami berasal dari bahasa Jepang, yakni gabungan dari kata oru bermakna melipat dan kami berarti kertas. Ketika kedua kata itu bergabung, ada perubahan sedikit namun tidak merubah artinya yakni dari kata kami menjadi gami. Sehingga yang terjadi bukan orikami tetapi origami, maksudnya melipat kertas. Saat ini, kata origami telah dikenal dan digunakan di seluruh penjuru dunia untuk menyebut seni melipat kertas.
Namanya saja seni melipat kertas, sudah pasti bahan yang paling dibutuhkan adalah kertas itu sendiri. Bahkan, aslinya memang hanya dan hanya dari selembar kertas, tanpa tambahan bahan ataupun alat apapun. Karena hanya dengan selembar kertas dan hampir semua kertas dapat digunakan, maka inilah seni yang paling mampu diakses oleh semua orang. Memang ada standar karakteristik kertas supaya mudah dan enak dilipat-lipat, misalnya yang tipis namun kuat. Hindari pemakaian kertas tebal semacam karton tebal, atau terlalu lentur seperti kertas tisu dan lain-lain, semuanya itu jelas menyulitkan.
Jika diamati, kertasnya saja sungguh menarik. Biasanya kertas yang digunakan untuk origami berwarna-warni. Warna umumnya hanya ada pada satu sisi sementara sisi lainnya putih polos. Namun pada perkembangannya menjadi bermacam-macam, seperti berwarna pada kedua sisi, atau bercorak/berpola sehingga semakin menarik. Kalau anda berada di Jepang, akan sangat banyak menemukan bermacam-macam desain kertas untuk origami dengan bahan, corak, pola, tekstur, warna dan lain sebagainya. Banyak orang yang mengenalnya sebagai kertas Chiyogami. Ada juga jenis kertas untuk origami yang sangat menarik namun sekaligus juga sangat mahal, yakni washi yang asli buatan tangan (handmade / original). Kertas washi itu aslinya dipakai untuk pembatas ruang rumah tradisional di Jepang.
***
Selengkapnya..